Pulau Terapung di Samudra Pasifik Ini Mempunyai Pemerintah dan Mata Uang Sendiri
54DewaPoker - Mungkin sebagian orang sudah pernah membayangkan hunian terapung di atas permukaan air, maupun itu terapung di atas laut ataupun terapung diatas sungai. Ketia Anda dan banyak orang yang lainnya sedang berusaha untuk bertahan hidup dengan cara bekerja sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang sudah berlaku, sebuah alternatif ruang hidup berbentuk pulau terapung, tengah diusahakan pembangunannya oleh gabungan dari kelompok filantropis, akademisi dan investor.
Situs Poker Online Terpercaya - Salah satu sosok yang paling menonjol dalam konsep pembangunan pulau terapung ini adalah sosok dari Nathalie Mezza-Gracia, Nathalie Mezza-Gracia ini merupakan seorang ilmuwan politik yang mempunyai sebuah keinginan yang sangat besar untuk mewujudkan konsep (Seavangelesse), Seavangelesse yang merupakan istilah dari penginjil yang mendukung manusia atau makhluk hidup yang lainnya untuk bisa hidup di luar sistem yang terbilang konvensional.
Agen Poker Online Terpercaya - Nathalie Mezza-Gracia berbicara tentang apa yang dirinya lihat sebagai salah satu masalah dengan pihak pemerintah setempat, dan mengapa dia percaya startup teknologi harus pergi ke kepulauan Pasifik untuk membangun sebuah Pulau Terapung sebagai hunian konvensional untuk manusia. Wanita penganut Seavangelesse ini adalah merupakan bagian dari tim peneliti pada dalam proyek Pulau Terapung Blue Frontiers yang merupakan karya dari Seasteading Institute.
Situs Judi Live Blackjack Online Terpercaya - Proyek tersebut merupakan program percontohan dalam kemitraan dengan pemerintah Polinesia Prancis, berisi sekitar 300 rumah yang dibangun di sebuah pulau terapng dengan menggunakan sistem pemerintahan tersendiri. Yang menariknya adalah, pulau terapung ini juga menganut sistem mata uang mandiri atau menggunakan mata uang mandiri yang diberi nama dengan Varyon. Jadi di pulau ini nantinya tidak akan menggunakan mata uang Prancis.
Bandar Bola Piala Dunia 2018 - "Begitu kita bisa melihat bagaimana pulau pertama di dunia ini bisa bekerja dengan efektif, maka tidak akan memiliki bukti konsep untuk merencakan pulau-pulau yang lainnya sebagai salah satu pusat hunian untuk masa depan mendatang, yang terbebas dari ancaman perubahan iklim dan lain sebagainya. Kita juga nantinya akan menggunakan pemerintahan sendiri dan menggunakan mata uang sendiri yang diberi nama dengan sebutan Mata Uang Varyon" kata Nathalie Mezza-Gracia.
Agen Togel Online - Proeyk Blue Frontiers ini didanai melalui donasi Filantropis dan juga penjualan token mata uang Varyon. Pulau percontohan ini diharapkan akan selesai pada tahun 2022 mendatang, dengan menelan biaya sekitar US$ 50 Juta, atau setara dengan Rp 79 Miliar. "Ada signifikansi untuk proyek yang diujicoba di Kepulauan Polinesia ini, yakini wilayah dimana tanah bertumpu pada karang dan akan hilang seiring naiknya permukaan laut ke atas tanah tersebut" ujar Nathalie Mezza-Gracia.
Bandar Togel Online - Selain menawarkan hunian bagi pengungsi iklim, pulau-pulau yang mandiri ini juga dirancang sebagai pusat bisnis yang berada di luar pengaruh peraturan pemerintah setempat. Dan Mezza-Gracia juga mengatakan, proyek ini juga sangat sesuai bagi orang yang kecewa dengan pemerintah Konvensional. "Ini berarti ada stabilitas proyek di luar pengaruh geopolitik, masalah perdagangan dan fluktuasi mata uang, saya pikir, ini ikubator yang sempurna." tutup Nathalie Mezza-Gracia.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus